Jumat, 18 Juni 2010

bulan RAJAB

bulan rajab


R-enungan, dan ejawantahan
A-kan tambahan berkah bagi yang
mengemukakan untuk
J-unjungan Nabi Muhammad SAW - shalawat
dan salam
A-mbil kesempatan bila memungkinkan
B-ertebaran kasih sayang dilimpahkan
R-asullullah SAW merasakan pada malam
Miraj
A-ir sungai yang lebih manis dari madu, lebih
sejuk dan lebih wangi
J-awaban Jibril: airs sungai ini untuk orang
yang membaca shalawat di bulan Rajab
A-langkah suka cita bagi yang mengharapkan
dan melakukannya
B-erkah dan selamat semoga bertambah
dicurahkan
R-ela lah berpuasa 3 hari berturut-turut pada
tgl 1, 2, & 3 Rajab
A-llah akan memberikan pahala seperti 900
tahun berpuasa &
menyelamatkan dari bahaya dunia dan siksa
akhirat
J-ika disempatkan satu hari saja dalam bulan
ini dengan Ikhlas
A-llah menebarkan keridhaan yang besar
B-erbahagialah yang berpuasa 2 hari karena
mendapatkan kemuliaan di sisi Allah
R-ajut dengan berpuasa 5 hari, permintaannya
insya-Allah dikabulkanNya
A-salkan mau berpuasa 7 hari, maka
ditutupkan tujuh pintu neraka jahanam
J-ika berpuasa 8 hari akan dibukakan pintu
syurga untuknya
A-pabila berpuasa 15, Allah mengampuni
dosa-dosa yang telah lalu
B-erganti kejahatan tersebut dengan kebaikan
untuk yang berpuasa 15 hari
R-ela dan ikhlas berpuasa pada tanggal 27
Rajab
A-dalah hari Isra Mi'raj
J-alinan pahala terlimpah seperti 5 tahun
berpuasa
A-salkan dilaksanakan dengan ibadah, dengan
niat karena Allah
B-ulan Rajab adalah bulan Allah
Selamat datang bulan RAJAB...
Yaa Allah aku mohon ampunanMu dan dapat
melaksanakan ibadah demiMu
'Bulan Rajab, Bulan Allah'
Rajab, benar-benar bulan Allah. Di bulan ini,
hatimu akan mengajakmu untuk menghamba
dengan sepenuh jiwa kepada Allah. Maka
turutilah suara hatimu. Alangkah bahagia
mereka yang memanfaatkan kesempatan
bulan Rajab untuk mengabdi dan berjalan
menuju nur ilahi…
Keutamaan bulan Rajab telah disinggung oleh
Nabi SAW dan para Imam Suci Ahlul Bait (a.s)
dalam banyak hadis. Diriwayatkan bahwa
setiap kali hilal pertanda datangnya bulan Rajab
terlihat, Nabi SAW mengangkat tangan dan
berdoa ke hadirat Allah. Setelah mengucapkan
pujian kepada Sang Khaliq, beliau bertakbir dan
bertahlil sebanyak 30 kali lalu bersabda, “Bulan
Rajab, bulan istighfar bagi umatku. Mintalah
ampunan ilahi sebanyak mungkin di bulan ini,
sebab Allah Maha Pengampun dan
Penyayang. ”
Di bulan ini, setiap malam hingga terbitnya
fajar, malaikat Ilahi ditugaskan untuk
menyuarakan panggilan; “Alangkah
bahagianya Rajabiyyun. Alangkah bahagianya
yang menyadari keutamaan bulan ini.
Alangkah bahagianya mereka yang meraup
berkah bulan Rajab. ”
Rajabiyyun adalah orang-orang yang
menyibukkan diri dengan penghambaan
kepada ilahi, meniti jalan malakuti, menelusuri
lembah makrifat. Mereka selalu menantikan
terbukanya kesempatan untuk berbakti dan
taat, untuk berdoa dan munajat. Mereka adalah
singa-singa di siang hari dan sufi yang zuhud
di kegelapan malam. Mereka tenggelam dalam
samudera cinta tauhid, meneguk cawan-
cawan cinta ilahi yang memabukkan. Mereka
mencari kedekatan kepada Allah, kemuliaan,
ketinggian dan keutamaan ilahiah.
Setiap kali tiba waktu-waktu mulia seperti
Rajab, Sya ’ban dan Ramadhan, mereka
dahaga untuk meneguk air kecintaan rabbani.
Dengan itu mereka meraih kembali kehidupan
yang baru dengan kesegaran yang baru
menyongsong datangnya jamuan ilahi di
bulan suci Ramadhan dan malam yang penuh
berkah Lailatul Qadr yang lebih utama dari
seribu bulan.
Mereka yang telah melangkah ke dunia syuhud
dan muraqabah pasti tahu akan keutamaan
bulan ini. Mereka akan memanfaatkan secara
maksimal kesempatan meraih derajat tinggi
ruhani lewat bulan Rajab. Mereka menjaga diri
jangan sampai melakukan pekerjaan yang
membuat lupa akan akhirat dan lebih
mementingkan dunia. Jika itu terjadi, maka
kerugianlah yang akan terjadi.
Siapa saja yang ingin membersihkan hati dan
ruhnya, maka ia harus mengerahkan segenap
daya dan kekuatan untuk meraih ridha Allah,
mempersembahkan amal perbuatan yang
paling tulus dan ikhlas, serta menjaga diri
jangan sampai terjerumus ke dalam jurang
kesengsaraan dan dosa. Semua itu bisa
dilakukan dengan memanfaatkan keutamaan
bulan Rajab. Jika seorang hamba berhasil
melakukan hal-hal itu meski sedikit saja, maka
hal itu sudah cukup baginya. Sebab, Allah telah
menyiapkan pahala yang sangat besar untuk
hambaNya yang berbuat dengan ikhlas, jauh
dari syirik, riya ’ dan kemunafikan. Besarnya
pahala itu tak terhitung.
Dari Imam Shadiq (as) diriwayatkan bahwa
beliau berkata, “Suatu hari Rasulullah
Muhammad SAW bersabda, ‘Bulan Rajab
adalah bulan Allah yang penuh kemuliaan dan
keutamaan. Jika seseorang berpuasa pada satu
hari di bulan ini, maka dia telah melakukan
pekerjaan yang disenangi Allah dan
dengannya ia telah memadamkan api
kemarahan Allah serta menutup salah satu
pintu neraka untuk dirinya. Rajab adalah bulan
istighfar bagi umatku. Karena itu, perbanyaklah
meminta ampunan Allah pada bulan ini. Allah
Maha Pengampun dan Penyayang. Bulan
Rajab juga dinamakan Asab, karena Allah
mencurahkan rahmatNya untuk umatku di
bulan ini. Karena itu perbanyaklah
mengatakan, ‘Astaghfirullah wa as’aluhut
taubah’. (Aku meminta ampunan dari Allah
dan memohon taubah dariNya)

Senin, 07 Juni 2010

Kisah Taubat Seorang Wanita tuna susila

Alkisah ada seorang wanita tuna susila yang
cantik sekali dan hanya mau melayani tamu
jika dibayar seratus dinar. Seorang lelaki yang
terpikat dengannya bekerja keras dan
mengumpulkan uang sebanyak seratus dinar.
Kemudian lelaki itu mendatanginya dan
berkata, "Aku sangat tertarik denganmu,
hingga aku rela bekerja keras sampai berhasil
mengumpulkan seratus dinar."
"Masuklah," kata wanita itu
Setelah masuk ke dalam dan mulai untuk
melakukan perbuatan keji, tiba-tiba laki-laki itu
teringat Allah dan merasa sangat ketakutan. Ia
berkata kepada wanita itu, "Biarkan aku keluar
dan ambil saja seratus dinar ini untukmu."
"Apa yang terjadi denganmu? Bukankah
engkau yang mengatakan bahwa ketika
melihatku, engkau sangat tertarik hingga rela
bekerja keras sampai dapat mengumpulkan
seratus dinar, namun setelah mendapatkanku,
engkau tiba-tiba malah menolak!"
"Aku takut kepada Allah dan sangat
mengawatirkan keadaanku ketika kelak di Hari
Kiamat berada di hadapan-Nya. Sekarang aku
membencimu dan engkau adalah wanita yang
paling kubenci," tegas laki-laki itu.
"Jika apa yang kau ucapkan benar, maka
hanya dirimulah yang layak menjadi
suamiku."
Lelaki itu berkata, "Biarkan aku pergi."
"Tidak, kecuali jika engkau menjadikanku
sebagai isterimu."
"Aku tidak mau. Biarkan aku keluar."
"Baiklah, aku pasti akan mendatangimu agar
engkau mempersuntingku," kata wanita itu .
"Bisa saja," jawab laki-laki itu yang kemudian
memakai bajunya dan keluar dari daerah itu.
Wanita tuna susila itu pun meninggalkan
daerahnya dan sangat menyesali perbuatan
yang telah dilakukannya di tempat itu.
Ketika sampai ke kampung lelaki itu, dia
menanyakan nama dan rumahnya. Setelah
diberitahukan, ternyata lelaki itu sudah
meninggal dunia. Akhirnya wanita tersebut
benar-benar bertaubat menyesali
perbuatannya dan hidup menyendiri menjadi
wanita yang taat beribadah.
Dari kisah ini, kita bisa mengambil hikmah
yang sangat berharga. Antara lain:
1) Sebesar apa pun dosa seseorang, dia bisa
mendapatkan hidayah dan bertobat ke jalan
yang benar.
2) Terkadang seseorang berpikir untuk
melakukan dosa. Akan tetapi jika dia masih
ingat kepada Allah, Allah pun akan
mengingatnya dan menolongnya dari
perbuatan keji yang akan dilakukan
3) Selain sadar sebelum melakukan perbuatan
keji, laki-laki itu juga mendapatkan pahala
dengan menjadi sebab taubatnya wanita itu.
Sehingga saat meninggal, Insya Allah, dia
mendapatkan husnul khatimah.
4) Seseorang yang bertaubat dengan
sungguh-sungguh dan menyesali
perbuatannya, akan diampuni dosa-dosanya
dan dilapangkan jalan menuju ketaataan.
Semoga kita semua tergolong At-Taibin
(orang-orang yang bertaubat) dan senantiasa
mendapatkan pertolongan Allah dalam setiap
keadaan.
Amin ya Robbal Alamin.
By alan_santri
dikutip dari : http://
yasirmaqosid.multiply.com/journal/item/70/
Taubat_Wanita_Tuna_Susila_Renungan_Kisah